21 September 2008

ay dan 'orang penting' ay

Pada posting "mereka yang ay sayangi" saya sempat menuliskan frase "orang penting" dalam hidup saya. Lagi-lagi, ini hanya sebuah istilah dan tingkatan hubungan yang saya ciptakan sendiri. Tak bermaksud mengajari, menggurui atau bahkan meninggikan diri sendiri. Hanya sebuah warna yang saya ciptakan untuk hidup saya yang tidak biasa.
Mengapa "orang penting". Tidak "orang istimewa", "orang spesial" atau mungkin "orang-orangan sawah" :D
Bisa jadi itulah yang ada pada benak pembaca posting ini atau sebelumnya. Ada alasan lain selain frase itu yang pertama kali muncul pada pikiran saya sejak SMU dahulu, ketika menyebutkan orang-orang yang paling saya cintai dalam hidup saya.
"Orang penting".
[Penambahan tanda petik (") tidak lebih dari sebuah penegasan istilah]
Disebut "orang penting" karena mereka adalah orang yang memang penting dalam hidup saya. Tak pernah bisa dibayangkan jika saya harus menjalani hari-hari kehidupan tanpa kehadiran "orang penting" saya. Walaupun tak harus melulu berkomunikasi melalui telepon ataupun sms, tapi tak sedikitpun mengurangi arti keberadaan mereka dalam hidup saya.
Mengapa mereka penting?

Karena telah mengerti, memahami dan yang paling penting adalah menerima apa-apa saja yang melingkupi diri.
Karena telah setia menemani nurani dengan segala yang ada didalamnya.
Karena telah memberi arti yang tak pernah bisa terbahasakan dengan sempurna.
Karena telah menyentuh dasar palung hati yang saya miliki.
Karena tetap tinggal.
Karena cinta.

"Orang penting" saya bisa saja bertambah seiring dengan waktu yang terlewati. Tak pernah ada kuota untuk itu dan tak sedikitpun ada niatan untuk membuat batasan untuk itu.
Sampai saat ini. Saat saya menuliskan posting ini.
Baru ada 4 "orang penting" yang tinggal di rumah hati saya.

Cinta Pertama saya.
Cinta Sejati saya.
Sahabat Cinta saya.
Malaikat Cinta saya.

Hanya dua dari mereka yang saya beritahu posisi mereka di hati saya sebagai "orang penting". Toh sebenarnya, tak menjadi soal bagi mereka. Sebab saya tak pernah memberikan apa-apa untuk mereka atas posisi yang mereka tempati. Hmm. Hanyalah cinta.
Dan akan selalu kurang.

Mereka yang tak termiliki
Mereka yang merengkuh diri
Mereka yang enggan terhenti
Mereka yang mematri hati

*iloveyou*

Tidak ada komentar: